Kamis, 18 Juni 2020

Sesak Nafas(puisi)

Sesak nafas



Ohhh sang ilahi wahai  kebahagiaan sejati

Kurasakan suka cita dalam kesunyiaan

Ku ingat  ketika matahari fajar dalam hidupku

Angin membawa kumelayang ke angkasa

Mejauhi duka cintaku, aku melihat dari langit

Sungguh Tuhan sesakk nafasku, bergetar bibir ini

 Tak mampu mengucapkan kata bahagiaa

Air mata menyatu dengan hatiku semakin sesak nafasku

Ohhh maha Agung pencipta cakrawala,

Asaku bersuka cita dalam kesunyian bersamamu

Ku puji engkau wahai ilahi dalam kesepian dibawa mentari yang menyingsing, dengan dentingan lagu syukur bersama alam semesta

Kau ku puji sampai  air mata membasahi pipiku

Air mata haru, air mata suka cita, air mata yang keluar dengan nafas yang sesak  menderuh dibawah kakiMu

karena Engkau Tuhan. Piala kebanggaanku .

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar