Sabtu, 29 Februari 2020

hari minggu (puisi)

Hari Minggu

Kumelangkah menuju rumah Tuhan
Kubawa impian hati,hati yang penuh gundah gulana
Dengan sepercik  embun  harapan
Tak tahu sampai  kapan  peziaraan iman
Cinta Tuhan menyegarkan taman
PertolonganNya adalah fajar  hari yang menawan
Siapakah gerangan boleh menjadi sahabatNya
Semua boleh menjadi  sahabatnya
Namun hai jawaku, jika kau menjadi sahabatNya
Kau akan jadi sejatiNya, walau kau menipu Dia
Sang sejati  tak pernah  membalasNya.

Kau adalah kesayangannya untuk selamanya.

karya
alfreddoja

air mata-mata air

air mata-mata air
ketika aku dilahirkan disitu ada air mata
ketika piala kebanggaanku hilang ada air mata
dalam perjumpaaan ada air mata ,
ku belajar memahami arti perpisahan
ketika aku gagal  juga ada air mata apalagi berhasil
lautan air mata tak pernah habis dihidupku
setiap air mata kini telah menjadi mata air yang berharga bagiku
setiap ada satu tetes air mata itu selau merasaku dalam jiwa
tersimpan dalam memori menjadi benteng terhadap badai hidup
air mata itu akan selalu menjadi mata air dalam hidupku
wahai karibku entah apapun rupamu, cintailah dia sumber mata air
maka  air mata mu akan menjadi mata air untuk selamanya
alasan semuanya ini hanyalah cinta

 karya
alfreddoja

pilihannya atau pilihanku

Pilihannya atau pilihanku

Ku bingung bertanya-tanya pada bintang
Mengapa sang surya terus mengelitik hatiku
Kumau  menggapai bintang atau tunduk pada jiwa
Bukankah aku sudah ada di dekapnya
Tapi mengapa ada yang kurang
Masih mungkinkah ada pilihan jika berada bersama sang surya
Tapi jiwa terus menghantuiku,akal sehat tak mampu membendung
Sebuah rasa yang tak mampu diucapkan
Ini bukan soal kanan atau kiri
Tapi murni atau suci Bersama ilahi kau kan tenang
Bersama dunia kau kan bahagia
Biarlah waktu menjadi saksinya
Karya

alfreddoja

Panggilan





SUARA ILAHI

Kurasakan bisikan mu menggema dalam lubuk batinku
Dalam relung jiwa penuh tanda tanya
siapakah gerangan yang memangilku
bulan dan bintang  memberitahuku tuk menjawab panggilan senja
panggilan yang memeluk jiwa dan ragaku
seperti dekapan ibu suara panggilan ilahi
oh suara ilahi sampai kapankah hati ini terus berlayar dalam lautan emosi
indahnya senyuman matahari dan tertawa bulan yang menyinari hidup ini
seperti terombang ambing dalam lautan
 jalan mana yang harus kulalui
bisikan yang masih meraba-raba atau jalan yang rata dengan indahnya bunga
kututup cahaya dunia
melipat tangan didada berharap pada sang suara ilahi
memberi ku kompas hidup yang  mneyenangkan jiwa dan raga
bukan pelarian atau karena kecewa tapi cintalah alasannya
karena aku ada karena cinta dan akan ada juga karena cinta
semoga jiwaku damai bersama alam semesta sebab sang ilahi menggendongku.



resensi buku, komunitas alternatif




RESENSI BUKU
Komunitas alternatif, Hidup Bersama Menebarkan Kasih
Henri J.M.Nouwen & Jean Vanier.Mgr.I.Suharyo,Pr (editor) Malang: Penerbit Kanisius, 1998.
Halaman: 78
ISBN 979-672-225-9
Ditinjau oleh: Alfresius Ngese Doja
Postulat Stella Maris Malang


Dalam buku ini dibagi menjadi dua sub tema yakni komunitas dan keheningan sebagai pusat Hidup komunitas yang menyuburkan, pada tema yang pertama ada beberapa hal yang menjelaskan mengenai komunitas. Komunitas adalah tempat kita mengalami rasa sakit karena karena komunitas adalah tempat kita mengalami kehilangan, konflik, dan kematian. Tetapi komunitas adalah juga tempat kita mengalami kebangkitan. Komunitas adalah tempat konflik maksudnya konflik yang terdapat dalam diri kita masing-masing. Pertama-tama konflik antara nilai-nilai dunia dan nilai-nilai komunitas, antara kebersamaan dan ketidaktergantungan. Komunitas juga menuntut orang mati terhadap diri sendiri, agar para anggota dapat berkembang menjadi satu, menjadi milik satu sama lain tetapi tidak secara tertutup.persatuan itu menjadi sedemikian rupa sehingga setiap orang berkembang dalam kemerdekaan batinnya.
Buku ini baik dibaca untuk mereka yang mengalami hidup berkomunitas seperti para postulat karena dengan demikian akan memahami prinsip-prinsip dalam hidup berkomunitas sehingga kita dapat menemukan kebahagian dalam hidup berkomunitas. Seperti yang dijelaskan dalam buku ini bahwa komunitas adalah tempat orang saling memberi perhatian kepada orang lain. Dietrich Bonhoeffer berkata” orang yang mencintai komunitas menghancurkan komunitas; orang yang mencintai saudara-saudaranya membangun komunitas.” Komunitas bukanlah ideal abstrak. Kita tidak berjuang mati-matian untuk membangun komunitas yang sempurna. Komunitas bukanlah cita-cita, tetapi manusia dalam komunitas kita dipanggil untuk mencintai orang lain sebagaimana adanya, dengan luka-luka, kekurangan, dan kelebihanya, bukan sebagaimana yang kita kehendaki. Komunitas bukanlah sekelompok orang yang memandang orang lain dengan sikap menghukum dan menghakimi; komunitas bukanlah sekelompok orang yang senang dengan kekerasa. Komunitas adalah paguyuban hidup orang-orang yang percaya. Kalau hati mereka dipersembahkan kepada Allah, Allah akan menjadi kekuatan dan benteng hidup kita.
Orang yang menyerahkan diri adalah orang yang mudah terluka, mudah dijatuhkan, bahkan dihancurkan, seperti Yesus.  Suatu komunitas yang lebih percaya pada Allah dari pada kebenaran”perkaranya” sendiri selalu dapat diserang dan dihancurkan, tetapi kehancuran itu akan disusul kebangkitan. Ada kekuatan yang tersembuni dalam sikap yang terbuka, anti kekerasan dan rela dilukai; dalam sikap percaya dan berharap pada kebangkita karena yakin bahwa kita dicintai dan bahwa Allah menuntun kita; dalam kelemahan dan kekecilan kita. Kita bukanlah orang yang menganggap diri lebih baik. Kita bukanlah kelompok elit istimewa kita adalah orang yang miskin tetapi dihimpun oleh Allah dan mempercayakan diri kepadaNya. Inilah yang disebut komunitas kerajaan Allah.
Masuk dalam tema yang kedua penulis mulai menguraikan “keheningan sebagai pusat hidup komunitas yang menyuburkan” menurut penulis keheningan adalah tempat kita mengalami ikatan persaudaraan atau persahabatan(= intimitas) yang kuat dan mendalam, lebih dari pada ikatan yang dapat  terjadi ketakutan dan kemarahan. Dalam keheningan, kita menyadari bahwa komunitas tidak didirikan oleh manusia, melainkan dianugerahkan oleh Allah. Ketika kita berdoa sendiri, belajar, membaca atau menarik diri dari tempat-tempat kita secara jasmaniah berjumpa dengan orang lain, kita masuk dalam intimitas yang lebih dalam satu sama lain. Menurut penulis juga komunitas adalah hakiki bagi kehidupan komunitas karena didalamnya kita menemukan kesatuan atau ikatan yang sudah ada sebelum kita bertindak apa pun untuk mengusahakannya. Keheningan membebaskan kita dari tekanan rasa takut dan marah dan membuat kita mampu hadir ditengah-tengah dunia yang keras dan kasar sebagai tanda pengharapan dan sumber kekuatan.pendek kata keheningan menciptakan komunitas yang merdeka, yang membuat orang-orang yang melihatnya berucap,”lihat bagaimana mereka saling mengasihi.”
Dalam buku ini juga yang menurut pandangan saya yang unik yaitu ketika peulis menjelaskan panggilan bersama hal 60. panggilan pribadi tidak boleh dilawankan dengan panggilan bersama karena dalam keheningan kita dapat melihat cara-cara yang dapat kita tempuh untuk mengabdikan bakat-bakat pribadi kita dalam pelayanan bersama. Kita keliru kalaukita berpikir bahwa kita menemukan panggilan kita dalam bakat-bakat istimewa yang ada pada diri kita. Dalam keheningan kita mengambil jarak dari berbagai pilihan dan pikiran yang ditawarkan oleh saudara-saudara kita dan terbuka terhadap Allah. Dalam keheningan itu kita dapat mendengarkan Dia dengan penuh perhatian dan membeda-bedakan mana yang merupakan keinginan kita dan mana yang merupakan tugas kita; mana yang merupakan nafsu kita dan mana yang merupakan panggilan kita; mana yang merupakan harapan hati dan mana yang merupakan panggilan Allah. Singkatnya penulis mau mengatakan bahwa dalam komunitas keheningan merupakan bagian integral hidup sehari-hari, sehingga kita tidak tuli terhadap kehendak Allah dan terlalu memusatkan perhatian untuk mengerjakan” urusan-urusan saya sendiri”.dalam komunitas sepeerti ini kesadaran akan panggilan dan perutusan bersama menjadi kabur.
Sekali lagi buku ini sangat baik dibaca untuk para biarawan yang hidup dalam komunitas karena dengan membacanya kita akan menemukan hal-hal apa saja yang berkaitan dengan hidup bersama, sehingga kita tidak lagi terlalu memfokuskan diri pada pribadi kita tapi mengutamakan hidup berkomunitas yang jauh lebih penting tanpa mengurangi waktu untuk menyendiri. Dalam komunitas kataatan yang berarti mendengar panggilan Allah merupakan hal yang utama yang harus dijalankan oleh komunitas sebagai keseluruhan, dan tidak dapat disederhanakan menjadi sekadar hubungan antara para anggota dan pemimpin.ketaatan kepada pemimpin hanya dapat dialami sebagai penerimaan kehendak Allah kalau ketaatan itu dialami sebagai bagian integral sikap mendengarkan yang dilakukan oleh seluruh komunitas. Ketaatan seperti ini jelas tidak merupakan hal yang mudah. Ketaatan seperti ini adalah suatu gaya hidup. Dalam gaya hidup seperti itu, kita sebagai anggota komunitas terus menerus kembali masuk ke dalam keheningan agar semakin peka terhadap jalan-jalan yang digunakan oleh Allah untuk memanggil kita sekarang ini, pada tempat ini. Menurut saya buku ini memiliki sedikit berbeda dengan biasanya yakni tidak dijelaskan per bab melainkan dengan sub-sub teman yang hanya dibagi menjadi dua bagian besar.


Resensi buku" Desain JIwa"









RESENSI BUKU
Desain Jiwa
Domi k dheo,SVD Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputido,2015.
Halaman: XXXV+366
ISBN 978-602-02-6550-6
Ditinjau oleh: Alfresius Ngese Doja
Postulat Stella Maris Malang
Buku Desain Jiwa ini baik dibaca oleh para medis,param perawat jiwa dan para gembala jiwa. Penulisnya adalah sorang misionaris biarawan SVD juga pendiri salah satu organisasi De Colores .pengantar pertama dari DR.sabina parera gero.Skp.MSc yang mengenal penulis melalui sebuah renungan tantang ibu dalam sebuah ziarah rohani, ada pengalamannya dalam kaitan dengan penulisan buku ‘’desain jiwa’’,manusia melukis dirinya.anak wali nikahnya Lois yang mempunyai banyak kekuatan supranatural jatuh sakit, dalam keadaan sekaratnya, lois meminta untuk mencari pastor yang bernama kadju berasal dari bejawa. Menuru lois bahwa pastor kadju bisa membantunya. Dan ternyata pastor itu adalah penulis buku ini dan dr sabina mengenal dan sangat dekatnya, hingga akhirnya loispun dapat sembuh dan mengaku dosa dengan pastor atas semua yang ia lakukan setelah itu ternyata tuhan punya rencana lain loispun menghembuskan napas terakirnya dalam pertobatanya di rumah sakit.dr sabina juga mau mengatakan bahwa kesehatan jiwa itu penting dan semua tindakan kesehatan jiwa harus mengantar pada keselamatan jiwa sesama,buku desain jiwa bisa membuka paradigma baru dalam telaan ilmiah tentan beta pentingnya kesehatan jiwa dan pengaruh kekuatan jiwa dalam hidup manusia.
            Dalam buku ini dilengkapi dengan term teknis yang membantu pembaca memahami istilah-istilah yang dipakai dalam buku ini,setelah itu  sebelum masuk bab1 dilanjutkan dengan salam manusia de colores yang memaparkan 7 rahasia menuju sukacita hidup dalam kaitan dengan rahasia kesehatan otak yang merupakan hard ware jiwa.antara lain: perasaan syukur,melihat kedepan,berdoa untuk atasi kegelisahan,pikiran yang kaya dengan kebaikan, jadi teman yang memberi semangat, belajar senyum. Kekurangannya disini yaitu bahwa sebelumnya dikatakan  rahasia menuju sukacita hidup ternyata yang di paparkan hanya 6 saja.
            Masuk ke bab1”manusia makluk there in one” yang menjelaskan bahwa manusia itu adalah mini trinitaris: tubuh,jiwa dan roh. St paulus mengungkapkan hal itu dalam surat pertamanya kepada jemaat di tesalonika 5:23. Dengan demikian kita akan mengenal apa dan siapa diri kita yang sangat bermanfaat dalam menghadapi berbagai kenyataan hidup, ada satu ungkapan yang saya rasa baik untuk dipelajari yakni bila semua tantangan dan kesulitan kita pandang sebagai sahabat diri kita sendiri, tentu saja kekuatan kita pasti bertambah.Tubuh merupakan: raga manusia yang di luar.semula tubuh itu mati.setelah ia berkontak dengan roh barulah muncul jiwa. Tanpa roh tubuh itu mati.karena roh menghidupkan tubuh manusia maka manusia menjadi satu jiwa yang hidup seorang manusia(tubuh) dapat hidup jika ia memiliki roh.jiwa merupakan tempat pertemuan roh dengan tubuh yang menjadi pusat kepribadian manusia.jiwa adalah kesadaraan diri seseorang jiwa juga boleh dikatakan adalah majikan diri seseorang sebab tekat seseorang merupakan salah satu bagian dari jiwa.roh adalah daya yang menghidupkan tubuh manusia mempunyai perasaan dan tidak dapat berpikir fungsi dari roh adalah berinteraksi dengan Tuhan karena Tuhan akan berbicara kepada roh manusia.Roh adalah tempat”kesadaran ke-Allahan” jiwa adalah tempat”kesadaran kepribadian”(diri sendiri); Tubuh adalah tempat”kesadaran keduniawian”(dunia materi).dari antara ketiga unsur ini roh merupakan yang paling tertinggi karena roh adalah bagian untuk berkomunikasi dengan Allah.Dalam proses desain jiwa kita harus menyembuhkan jiwa terlebih dahulu kemudian penyembuhan pikiran dan tubuh akan menyusul, setiap manusia memiliki jiwa, setiap sistem, setiap DNA,RNA memiliki jiwa, kekuatan jiwa dapat melakukan apa saja dan dari jarak jauh sekalipun. Jika jiwa kita memiliki posisi yang lebih tinggi dari posisi jiwa manusia yang lainnya, maka kita bisa menggunakannya untuk mengobatinya, oleh karena itu salah satu cara untuk mengangkat posisi jiwa yaitu dengan berbuat kebaikan dan kebajikan tanpa batas dan tanpa pamrih. Kebaikan dan kebajikan ini akan mengangkat posisi jiwa kita.
            Buku ini desain jiwa membuka pandangan baru dalam dimensi kesehatan jiwa. Orang yang mendesain jiwanya berarti melukis, merancang, menggambar bangunan jiwa, dan pengalaman jiwa keluar dari tubuh adalah materi dasar bangunan untuk memahami jiwa yang tidak saja melekat pada tubuh fisik tapi juga keluar dari tubuh fisik dan kembali bersatu dengan tubunya.jiwa mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan, mentransformasi, dan merestorasi hidup yang penuh sukacita. Tali perak yang menghubungkan jiwa dan tubuh fisikharus dijaga dalam doa dan kebaikan.jiwa merupakan pemimpin bagi pikiran dan tubuh ketika jiwa memberikan perintah, pikiran dan tubuh akan mkengikutinya. Itulah kekuatan jiwa.inilah kuasa jiwa atas materi(soul ever matter), dalam buku ini pemahaman-pemahaman yang diberikan dpat dengan mudah dipraktekan oleh para pembaca karena didalamnya telah diberi contoh-contoh praktek atau teknik sederhana bagi para pembaca.pandangan-pandangan dari para ahli dan profesor memperkuat gagasan penulis yang membuat orang lain semakin tertarik untuk membacanya.
            Buku ini baik dibaca untuk semua orang yang mau mendasain jiwanya, menemukan kebahagiaan dari dalam dirinya tanpa memandang agama dan kepercayaan, terutama calon imam yang nantinya akan menjadi gembala jiwa. Sebelum menjadi gembala bagi orang lain maka terutama harus mengembalakan jiwanya sendiri.
            Namun menurut hemat saya buku ini terdapat kekurangan sehingga para pembaca tidak cepat menemukan apa yang mau dicari dari buku ini, pembahasannya sedikit bertele-tele penjelasan tentang desain jiwa yang adalah inti dari buku ini baru dijumpai dalam Bab 3. Pandangan-pandangan dari setiap daerah tentang pengalaman jiwa keluar dari tubuh juga terlalu banyak dimasukan yang sebenarnya itu hanya sebuah pengantar saja belum sampai pada isi pembahasan. kerap kali menjelaskan tentang tubuh, roh dan jiwa di ulang-ulang yang pada intinya sama saja walaupun dari pandangan yang berbeda misalnya dari suatu daerah tertentu, pandangan Aliktab.